BATASAN HOSPITALITY DAN PARIWISATA



A.  Pariwisata
Pada dasarnya setiap negara yang membangun dan mengembangkan kepariwisataan memerlukan suatu organisasi atau wadah yang dapat berfungsi membina kepariwisataan, baik secara nasional, regional maupun internasional, dalam bentuk organisasi pemerintah, semi pemerintah dan bukan pemerintah.
Menurut undang-undang No. 10 Tahun 2009 tentang kepariwisataan, yang dimaksud dengan kepariwisataan adalah :
Keseluruhan kegiatan yang terkait dengan pariwisata dan bersifat multi dimensi serta multidisiplin yang muncul sebagai wujud kebutuhan setiap orang dan negara serta interaksi antara wisatawan dan masyarakat setempat, sesama wisatawan, Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan pengusaha.
Tujuan ilmu kepariwisataan bukanlah sekedar untuk menyediakan dasar-dasar teori bagi perkembangan praktek dalam usaha bidang kepariwisataan tetapi sebagai salah satu bagian penting dari ilmu ekonomi dunia (umum).
Secara garis besar “Pariwisata” belum banyak diungkapkan oleh para ahli bahasa dan pariwisata indonesia. Kata “Pariwisata” berasal dari dua suku kata, yaitu pari dan wisata. Pari berarti banyak, berkali-kali dan berputar-putar, sedangkan wisata berarti perjalanan atau berpergian. Jadi pariwisata berarti perjalanan atau berpergian yang dilakukan secara berkali-kali atau berkeliling, adalah padanan bahasa indonesia untuk istilah tourism dalam bahasa inggris (Muljadi A.J, 2009:8)
Prof, Salah Wahab, dalam bukunya Tourism ManagementI di dalam Oka A Yoeti (1985:116-120), membagi bentuk pariwisata sesuai dengan motivasi perjalanan yang dilakukan seta objek yang dikunjungi, sebagai berikut:
1.    Menurut jumlah orang yang melakukan perjalanan, yang dapat dibedakan dengan dua bagian penting, yaitu:
a.       Individual Tourism
Di sini yang melakukan perjalanan wisata itu adalah seorang wisatawan atau satu keluarga yang melakukan perjalanan secara bersama.
b.      Group Tourism
Yaitu jenis pariwisata di mana yang melakukan perjalanan wisata itu sendiri dari banyak orang  yang tergabung dalam suatu rombongan (group) yang bisa di organisasi oleh sekolah, organisasi atau saat Tour Operator/Travel Agent. Adapun jumblahnya bervariasi, ada yang 15 orang dan ada yang samapi 20 orang.
2.    Menurut maksud dari perjalanan yang dilakukan, yang dapat dibagi sebagai berikut:
a.       Recreational Tourism atau Leisure Tourism
Yaitu sejenis pariwisata yang maksud perjalananya untuk mengembalikan kekuatan fisik maupun mental setelah melakukan pekerjaan/tugas rutin sehari-hari.
b.      Curtural Tourism
Yaitu jenis pariwisata yang maksud dan tujuan perjalanannya adalah dalam rangka memperkaya informasi dan menambah pengetahuan tentang negara-negara lain, disamping ingin mendapat kepuasan, entertaiment dari hasil kebudayaan suatu bangsa, seperti tari-tarian tradisional serta tata cara hidup (the way of life) dari masyarakat setempat.
c.       Health Tourism
Yaitu jenis pariwisata yang tujuannya adalah dalam rangka pengobatan atau memulihkan kesehatan di suatu negara atau tempat, seperti mengunjungi: hot spring, mudbath, treatment by mineral, treatment by hot sand dan sebagainya.
d.      Sport Torism
Yaitu jenis pariwisata yang bertujuan memenuhi kepuasan untuk melakukan kegiatan olah raga yang disenangi, seperti misalnya: fishing, hunting, deep-sea diving, skiing, hiking, boating, dan olah raga lainnya.
e.       Conference Tourism
Di Indonesia dikenal dengan istilah Pariwisata Konvensi. yang dimaksud dengan pariwisata ini, ialah perjalanan yang dilakukan untuk suatu pertemuan, konperensi, convention, di mana para pesertanya juga memerlukan fasilitas kepariwisataan seperti transportasi, akomodasi, pre and post conference tour serta pembelian souvenir sebagai oleh-oleh untuk dibawa pulang sebagai kenag-kenangan.
3.    Menurut Alat Pengangkutan yang digunakan
a.       Land Tourism
Yaitu jenis pariwisata yang dalam kegiatannya menggunakan kendaraan bus, taxi, atau kereta api, jadi dalam tour ini yang penyelenggaraan pengangkutan dari dan ke daerah tujuan juga menggunakan pengangkutan darat.
b.      Sea and River Tourism
Yaitu kegiatan kepariwisataan yang menggunakaan kapal laut dan perahu untuk pesiar atau mengunjungi tempat-tempat objek wisata.
c.       Air Tourism
Yaitu jenis pariwisata yang menggunakan angkutan udara dari dan ke daerah tujuan wisata yang hendak di kunjungi.
4.    Menurut Letak Geografisnya
a.       National Domestic Tourism
Yaitu jenis pariwisata yang dikembangkan dalam wilayah suatu negara, di mana para pesertanya tidak saja terdiri dari warganegara sendiri tetapi juga orang asing yang berdiam di negara tersebut.
b.      Regional Tourism
Yaitu kegiatan kepariwisataan yang dikembangkan dalam suatu wilayah tertentu, dapat regional dalam lingkungan nasional dan dapat pula regional dalam ruang lingkup intenasional.
c.       Internasional Tourism
Yaitu kepariwisataan yang terdapat atau dikembangkan di banyak negara di dunia dan dalam hal ini sinonim dengan pariwisata dunia (World Tourism).
5.    Menurut Umur yang melakukan Perjalanan
a.       Youth Tourism
Di Indonesia di kenal dengan istilah Pariwisata Remaja. Yaitu jenis pariwisata yang dikembangkan bagi para remaja yang suka melakukan perjalanan wisata dengan harga yang relatif murah yang biasanya menggunakan akomodasi Youth Hostel.
b.      Adult Tourism
Yaitu kegiatan pariwisata yang diikuti oleh orang-orang yang berusia lanjut. Biasanya orang-orang yang melakukan perjalanan ini adalah orang-orang yang menjalani masa pensiunnya yang ingin menghabiskan masa tua dengan melihat negri lain yang belum pernah dilihat atau dikunjunginya.
6.    Menurut Jenis Kelamin
a.       Masculine Tourism
Yaitu sejenis Pariwisata yang hanya diikuti oleh kaum pria saja, seperti misalnya Safari Hunting Adventure yang sering dilakukan di Afrika.
b.      Feminine Tourism
Yaitu jenis pariwisata yang hanya diikuti oleh kaum wanita saja, seperti misalnya tour yang diselenggarakan khusus untuk menyaksikan demonstrasi kecantikan, masak memasak, hias menghias, dan lain-lain.
7.    Menurut Harga dan Tingkat Sosial
a.       Delux Tourism
Yaitu perjalanan wisata yang menggunakan fasilitas standar delux, baik alat pengangkutan, hotel maupun atraksi yang hendak disaksikannya.
b.      Middle Class Tourism
Yaitu perjalanan wisata yang diperuntukkan bagi mereka yang menginginkan fasilitas dengan harga dan fasilitas tidak terlalu mahal, tetapi juga tidak terlalu jelek pelayanannya.
c.       Social Tourism
Yaitu jenis pariwisata yang penyelenggaraannya dilakukan secara bersama dengan biaya yang diperhitungkan semurah mungkin dengan fasilitas yang cukup memadai selama perjalanan.
Di lain sisi, WTO (World Tourism Organization), dalam Muljadi A.J (2009:9) mendefinisikan pariwisata sebagai “the activities of persons travelling to and staying in places outside their usual environment for not more than one concecutiveyear for leisure, business and other purposes” atau berbagai aktifitas yang dilakukan orang-orang yang mengadakan perjalanan untuk dan tinggal di luar kebiasaan lingkungannya dan tidak lebih dari satu tahun berturut-turut untuk kesenagan, bisnis, dan keperluan lain.
B.  Batasan Pariwisata dan Hospitality
Hospitality is kindness in welcoming guests or stranger. The act or practice of one who is hospitable; reception and entertainment of strangers or guests without reward, or with kind and generous liberalit”
Hospitality memiliki arti keramah tamahan, kesopanan, keakraban, rasa saling menghormati. Jika dikaitkan dengan industri pariwisata, dapat diibaratkan bahwa hospitality merupakan roh, jiwa, semangat dari pariwisata. Tanpa adanya hospitality dalam pariwisata, maka seluruh produk yang ditawarkan dalam pariwisata itu sendiri seperti benda mati yang tidak memiliki nilai untuk dijual (S.Pendit, 2007 : 152)

Dan sebagai tambahan : Hospitality adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang bagaimana pelayanan yang seharusnya dan sepantas terhadap konsumen yang menggunaan jasa kita bisa dilihat dari sikap dan tata cara pelayanan. Berbicara tentang hospitality sangat erat kaitannya dengan kualitas pelayanan. Hospitality merupakan suatu kajian ilmu dalam ranah pemasaran atau penggunaan jasa. Sama halnya dengan pariwisata yang merupakan suatu kajian disiplin ilmu dalam cakupan hospitality. Pada tanggal 31 maret 2008 pemerintah mengambil langkah positif Dirjen Dikti Depdiknas mengeluarkan surat yang ditujukan kepada Menteri Kebudayaan dan Pariwisata yang menyebutkan bahwa pariwisata adalah disiplin ilmu mandiri yang bisa meningkatkan sdm pariwisata yakni dengan dibukanya jenjang program sarjana Pariwisata (S1) di Indonesia.
Hospitality merupakan suatu disiplin ilmu yang mengharuskan memiliki ketajaman analisis, pola pikir, pengembangan dan mampu memberikan teori baru. Hospitality merupakan suatu daya tarik wisata dan juga sebagai suatau atraksi wisata karena semua kegiatan yang ada di dalam lingkup industry hopitality mempengarui seluruh kualitas pelayanan yang memberikan kesan pengalaman kepada wisatawan. Hospitality juga merupakan suatu produk wisata yang unggulan jika dterapakn dengan konsep keberlanjutan yang mempertimbangkan alam, budaya dan etnik. Sebuah restoran atau rumah makan akan bisa menjadi daya tarik wisata dan atraksi wisata jika menggunakan konsep keberlanjutan. Kita bisa melihat sisi daerah, restoran atau rumah makan bisa menggunakan konsep yang mengangkat ke hasan dari daerah itu, bukan hanya pada bangunan tapi juga pada kuliner dan cara pelayannya. Dimisalkan lagi kita membangun sebuah resort, jika menerapkan konsep keberlanujtan maka itu akan menjadi kesan yang indah pada wisatawan, sebagai contohnya resort yang ada di dekat perbutkitan atau pantai, wisatawan disuguhkan dengan kualitas pelayanan yang diinginkan dan dibutuhkannya.  kita bisa melihat sisi mana aja yang bisa diangkat dari sebuah daearah dan lokasi. Nah, dari situ kita bisa mengerti dan mengetahui hospitality itu memang suatu ilmu dan semakin menegaskan bahwa pariwisata adalah disiplin ilmu mandiri.
Jenis indutry hospitality yang paling dominan adalah yaitu hotel, resort, lodging. Hotel sekarang ini bukan hanya sekedar untuk menginap, namun skearang juga dimanfaatkan sebagai wisata andalan. Karena konsep hotel yang sekarang mengedepankan prinsip ataupun konsep keberlanjutan. Seperti halnya memanfaatkan letak, lanscape, pemandangan yang merupakan sebagai bahan pertimbangan untuk membangun sebuah hotel. Karena dalam juga melirik dari keinginan dan kebutuhan pasar. Biasa hotel akan menawarkan banyak fasilitas dan atraksi. Misalnya pemandangan laut, suasana romantis, petualangan, pernikahan, MICE dan lainnya. Nah, kembali kita bisa melihat kemampuan dari sebuah hotel utnuk menciptakan produknya agar dapat memenuhi keinginan wisatawan dan kebutuhan wisatawan dan itu kita bisa menyimpulkan bahwa hotel dapat dikatakan sebagai atraksi wisata. Dan kita juga bisa mengetahui bahwa hospitality itu tidak ada batasnya, itu semua tergantung kepada permintaan tamu, jika permintaan tamu semakin berpariasi maka hospitality akan terus berkembang.  


Komentar

  1. Seminole Hard Rock Hotel & Casino - Mapyro
    Get directions, reviews 계룡 출장마사지 and information 아산 출장안마 for Seminole Hard 전라북도 출장마사지 Rock Hotel & Casino in Hollywood, FL. 구미 출장마사지 Rating: 3.6 · ‎2,726 reviews 영주 출장안마

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Soal SKB Pariwisata Part1

SKB PARIWISATA TIPS 1

pariwisata